NT mengatakan, sang sopir kemudian turun dari mobil dan mengancam kakaknya dengan memanggil teman-temannya untuk datang mengeroyok.
Selanjutnya, NT pun ikut diancam dan dipegang-pegang bagian tubuhnya. NT mengaku sempat melakukan perlawanan dengan menepis tangan sopir agar tidak menyentuh bagian sensitifnya.
”Terus saya ditampar begitu saya nepis tangan dia dia langsung tampar saya. Saya engga terima dong, cici saya juga ga terima dan bela diri balik pukul dia,” kata dia.
”Setelah saya pukul dia, dia langsung nendang saya di bagian perut. Langsung deh warga-warga pada dateng untuk misahin,” lanjutnya.
Akibat kejadian itu, NT mengalami luka ringan di bagian wajah dan perut.
”Luka di bagian perut kanan ada sedikit memar jadi kaya masih nyeri. Sama kalo makan di rahang sebelah kanannya masih sakit,” tegasnya.
Selanjutnya, NT langsung membuat laporan ke Unit Reskrim Polsek Tambora Jakarta Barat dan melakukan visum di RS Atmajaya.
Kapolsek Tambora Kompol M Faruk Razi mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban pada Jumat pagi. Saat ini, pihaknya tengah memburu pelaku yang diduga melakukan pemukulan tersebut.
”Anggota kita lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku,” pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta