Setelah usaha yang keras, akhirnya berhasil memandikan almarhumah, tetapi mereka terkejut karena tubuhnya terasa sangat berat meskipun sebenarnya gadis tersebut kurus. Mereka meminta bantuan untuk mengangkatnya ke peti mati.
Sementara itu, Bukhari dikejutkan oleh ibu gadis itu yang menangis dan menyalahkannya seraya berkata, "Mengapa kamu menyentuhnya? Siapa yang memerintahkanmu memandikannya?"
Bukhari meminta maaf kepada ibu gadis itu, menjelaskan bahwa ayah almarhum memintanya untuk memandikan.
Ibu gadis tersebut menjawab, "Dilarang bagimu, kehendaknya adalah bahwa saya harus hadir saat pembasuhannya, dan tidak ada orang asing yang boleh menyentuhnya."
Ibu tersebut kembali menangis, dan yang mengejutkan, air mata dari tubuh putrinya yang "menangis" juga terus mengalir.
Bukhari mencoba menenangkan ibu tersebut dan sekali lagi membersihkan air mata dari wajah putrinya.
Dia menceritakan kepada pewawancara bahwa saat itu tangisannya berhenti, dan jenazah dipindahkan untuk disiapkan pemakaman.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta