Namun, bukti-bukti historis, arkeologis, dan astronomis menunjukkan bahwa gua itu sebenarnya terletak di daerah Sehab, sekira 13 kilometer sebelah selatan Kota Amman, Yordania, dengan uraian berikut:
1. Bukti historis
Beberapa sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menyebutkan bahwa gua yang terdapat dalam Surah Al Kahfi itu ada di Gunung Raqim di Yordania. Mereka pernah berkunjung ke sana dan mengaku melihat tulang-belulang penghuni gua. Di antara para sahabat itu adalah Ubadah ibn As-Shamit, Mu’awiyah ibn Abu Sufyan, dan Ibnu Abbas.
2. Bukti arkeologis
Ditemukan adanya sebuah bangunan bersejarah di atas gua tersebut dan ternyata bangunan itu dahulu merupakan gereja dan beralih fungsi menjadi masjid pada masa kekuasaan Islam. Ditemukan ada tujuh pilar batu yang sudah tidak sama lagi tingginya dan dalam posisi membentuk lingkaran. Rupanya, itulah bangunan yang disebut dalam Alquran.
"Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: 'Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.' Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: 'Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya," tulis surah Al Kahfi ayah 21.
Masjid tersebut sudah mengalami beberapa kali kerusakan seperti yang tertulis pada batu di dalamnya. Renovasi pun tercatat dilakukan pada tahun 118 H, 277 H, dan 900 H oleh umat Islam sebagai bentuk perhatian mereka akan nilai sejarah masjid yang disebut dalam Alquran tersebut.
Editor : Johan Utoyo