Rafani belum mengetahui lokasi video tersebut dibuat. Terlepas dari pernyataan polisi bahwa konten tersebut fiktif, Rafani menilai video viral itu telah dilihat oleh masyarakat dan dikhawatirkan merusak akidah.
MUI Jabar belum melakukan pelacakan sehingga belum bisa memastikan peristiwa dalam video hanya konten atau benar telah muncul aliran sesat yang mengajarkan jemaah boleh bertukar pasangan.
"Sekalipun itu konten, itu sudah disaksikan khalayak. Apalagi di YouTube penyebaran masif. Kami belum tahu, itu (video aliran sesat) hajya konten atau apa karena kami belum melakukan pelacakan," tutur dia.
Saat ini, kata Rafani, MUI Jabar tengah menangani masalah aliran sesat yang muncul di Kota Cimahi. "Kami akan melakukan pengkajian," ucap Rafani.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta