BATAM,iNewsBatam.id - Nasib nahas dirasakan oleh sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang pulang ke Indonesia melalui jalur tak resmi di Batam, Kepulauan Riau.
Mereka harus menyabung nyawa setelah dipaksa untuk turun di tengah laut oleh kapal yang membawanya dari Malaysia.
Belasan orang itu harus menceburkan diri di laut, tepatnya di Perairan Tanjung Acang, Ngenang, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (21/5/2023) sekira pukul 01.00 WIB.
Salah satu pekerja migran, Rizal mengungkapkan kisah tragis itu. Ia menyebut dirinya bersama belasan orang lainnya dijanjikan akan dipulangkan ke kampung halaman, Lombok, Nusa Tenggara Barat, melalui Batam.
Bahkan, Rizal harus merogoh kocek 3 ribu Ringgit Malaysia atau sekira Rp 10 juta demi bisa bertemu keluarga.
Namun, sebelum sampai ke Batam, mereka malah diturunkan di tengah laut.
"Kami diturunkan di tengah laut dan disuruh berenang ke pulau yang tidak berpenghuni. Padahal saat itu air masih lumayan tinggi, sekitar satu meter," kata Rizal.
Ia menyebutkan, orang yang membawa mereka mengatakan bahwa nanti akan ada orang yang menjemput mereka di pulau tersebut.
Tapi sialnya, hingga siang hari, tidak ada satupun orang yang menjemput mereka.
Keberadaan mereka di pulau tersebut, diketahui oleh warga sekitar yang tengah melintas menggunakan perahu.
Hal ini kemudian diinformasikan ke aparat TNI Angkatan Laut dan kemudian datang menurunkan tim untuk mengevakuasi mereka.
"Kami sempat melarikan diri ke tengah hutan di pulau itu karena takut. Tapi akhirnya kami menyerah dan dievakuasi oleh petugas dari Kepolisian dan TNI AL" kata dia.
Terpisah, Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal IV Batam, Mayor Laut (P) I Wayan Rusdiana saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan bahwa sebanyak 16 Pekerja Migran Indonesia non prosedural atau ilegal, diselamatkan di pulau tersebut.
Diduga, para korban yang merupakan PMI ilegal dibuang ke laut oleh para sindikat perdagangan orang
"Iya benar, sudah diselamatkan semua. Totalnya ada 16 orang," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini semua PMI ilegal tersebut sudah diselamatkan dan dibawa ke Pos TNI AL yang berada di Punggur.
"Nanti jam 3 akan kami rilis, sekaligus penyerahan ke pihak BP3MI," katanya.
Editor : Gusti Yennosa