Dituduh Mencuri, Tiga Remaja di Batam Dianiaya Oknum Sekuriti Hingga Trauma

BATAM, iNewsBatam.id - Tiga pelajar SMP di Batam, Kepulauan Riau mengalami trauma berat usai dianiaya seorang sekuriti kawasan Botania 2, atas tuduhan mencuri.
Menurut Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batam, Eri Syahrial, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu (9/2/2025) pagi.
"Korban masing-masing berinisial Li (14), Ri (14) dan Ar (14) mengalami trauma berat dan dibawa ke RS Bayangkara Polda Kepri," kata Eri, Kamis (13/2/202).
Eri menyebut ketiga pelajar itu mengalami penganiayaan berat dan disekap di dalam pos dan di dalam toilet pos sekuriti sekitar 30 menit setelah dituduh mencuri tabung gas, beberapa hari sebelumnya.
Sepanjang penyekapan, ketiga korban terus mendapatkan pukulan, tamparan dan tendangan. Bahkan korban juga dianiaya menggunakan tongkat sekuriti dan ikat pinggang.
"Mereka dipaksa mengaku telah mencuri tabung gas beberapa hari sebelumnya. Meski sudah membantah tudahan tersebut, ketiga remaja terus terus dipukuli oleh sekuriti berinisial C di depan 10 sekuriti yang berjaga pada saat itu," kata Eri, yang juga Ketua Perkumpulan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia Daerah (PKPAID) Kepri.
Akibat penganiayaan tersebut, ketiga korban mengalami memar di bagian kepala, wajah, perut, dada, punggung dan kaki. Korban mengalami batuk-batuk, sesak nafas, dan kejang-kejang.
Bahkan, korban Li mengalami kejang-kejang dibawa ke RS Bayangkara. Di RS ia mendapatkan pengobatan dan pengecekan dengan rontgen.
"Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Polda Kepri untuk proses hukum lebih lanjut," ujar Eri.
Editor : S. Widodo