get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah Warga di Lingga, Kerugian Ratusan Juta

Laporan Ditolak Polisi, Wanita Korban Penipuan Akhirnya Curhat ke Petugas Damkar

Minggu, 16 Maret 2025 | 11:04 WIB
header img
Putri (23), wanita asal Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan curhat kepada petugas damkar setelah laporannya menjadi korban penipuan ditolak Polres Pemalang, Sabtu (16/3/2025). (Foto: Suryono Sukarno).

PEKALONGAN, iNewsBatam.id - Putri (23), warga Panjang Wetan, Pekalongan Utara, mencurahkan isi hatinya kepada petugas Damkar Kota Pekalongan karena putus asa setelah laporan penipuannya ditolak Polres Pemalang.

Dilansir iNews.id, kasus ini bermula ketika Putri tertarik membeli sepeda listrik yang diiklankan di marketplace Facebook seharga Rp1.650.000. Ia membayar uang muka sebesar Rp450.000 melalui dua kali transfer dan menerima faktur pembelian.

Namun, saat hendak mengambil sepeda di toko di Pemalang, pihak toko tidak mengenali faktur tersebut. Ternyata, ada lima warga lain yang juga menjadi korban dengan modus serupa.

Putri yang kecewa kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Pemalang. Namun, laporan itu tidak diterima. Bahkan, Putri mengaku justru ditawari untuk membeli kue nastar buatan anak salah satu anggota kepolisian.

"Sampai di toko bilangnya itu bukan dari karyawan saya, terus diarahkan laporan ke Polres Pemalang. Tapi mboten (tidak) diterima, malah ditawari (beli) nastar," ungkap Putri di Kantor Damkar Kota Pekalongan, Sabtu (16/3/2025) malam.


Dalam keputusasaannya, Putri spontan mendatangi kantor Damkar untuk mencurahkan isi hatinya. Awalnya, petugas Damkar mengira Putri akan melaporkan kejadian kebakaran. Namun, ternyata Putri hanya ingin curhat sambil menangis.

"Soalnya biar tenang, kalau ke psikolog kan bayar lagi. Uang itu untuk perputaran jualan," ujarnya.

Petugas Damkar dengan sabar mendengarkan curhatan Putri dan memberikan dukungan moral. Yudha Wijaya, salah satu petugas Damkar, mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya mereka menerima curhatan warga.

"Pukul 17.30 WIB kami mendapat telepon dari saudari Putri. Dia bertanya apakah boleh datang ke kantor, ya kami persilakan. Sampai di sini, dia curhat," kata Yudha.

Kisah Putri menarik perhatian warga dan wartawan di lokasi. Mereka merasa iba dan memberikan bantuan uang agar Putri bisa kembali berdagang.

Awalnya, Putri menolak bantuan tersebut, namun akhirnya menerimanya sambil menangis haru.

Editor : S. Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut