Nelayan Tanjung Irat: Jangan Ada Aktivitas Tambang Bauksit Tanpa Kesepakatan!

LINGGA, iNews.id — Di balik ketenangan perairan Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, tersimpan keresahan yang mulai menguat di kalangan nelayan setempat.
Bukan lantaran badai laut atau hasil tangkapan yang menipis, melainkan karena munculnya tanda-tanda awal aktivitas pertambangan bauksit yang dinilai minim komunikasi dengan warga.
Sebuah kapal tongkang besar telah bersandar di jeti pelabuhan milik perusahaan, memicu kekhawatiran masyarakat sekitar, terutama nelayan di wilayah Cukas, Desa Tanjung Irat.
Hingga kini, belum ada pertemuan resmi antara pihak perusahaan dengan warga.
“Kami masih menunggu itikad baik perusahaan untuk datang langsung dan bicara dengan masyarakat, khususnya para nelayan yang akan terdampak langsung,” ujar Yanto, Kepala Desa Tanjung Irat, saat dihubungi wartawan, Senin (14/4/2025).
Menurutnya, masyarakat pada dasarnya terbuka terhadap investasi. Namun, proses dialog harus menjadi syarat utama sebelum aktivitas dimulai, terlebih jika berkaitan langsung dengan ruang hidup warga.
"Kami tidak ingin ada aktivitas diam-diam. Kapal memang sudah bersandar, tapi kami harap jangan ada kegiatan sebelum musyawarah dengan warga dilakukan," tegas Yanto.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan Asuar, tokoh masyarakat Cukas. Ia menegaskan bahwa warga bukan menolak investasi, tetapi meminta agar proses dilakukan dengan adil dan transparan.
“Kami tidak anti pembangunan. Tapi jangan abaikan nelayan yang sehari-hari mencari nafkah di laut itu. Jangan sampai kami hanya jadi penonton di kampung sendiri,” katanya.
Hingga berita ini diunggah, pihak perusahaan yang disebut akan memulai aktivitas pengangkutan bauksit dari stockpile ke kapal belum memberikan keterangan resmi maupun menjalin komunikasi langsung dengan warga.
Editor : S. Widodo