KELUARGA berkumpul kembali di surga, bertemu kembali dengan orangtua, anak, istri atau suami, cucu, adik, kakak serta kerabat lainnya di surga adalah hal yang diharapkan seorang Muslim.
Allah Ta'ala telah membuka jalan untuk berkumpul di surga itu dan dijelaskan dalam Alquran Surah At Tur ayat 21.
Adapun Allah Ta'ala berfirman dalam Surah At Tur ayat 21 berbunyi:
وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَاتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُمۡ بِاِيۡمَانٍ اَلۡحَـقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَاۤ اَلَـتۡنٰهُمۡ مِّنۡ عَمَلِهِمۡ مِّنۡ شَىۡءٍؕ كُلُّ امۡرِیءٍۢ بِمَا كَسَبَ رَهِيۡنٌ
Wallaziina aamanuu wattaba'at hum zurriyyatuhum biiimaanin alhaqnaa bihim zurriyyatahum wa maaa alatnaahum min 'amalihim min shai'; kullum ri'im bimaa kasaba rahiin
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa ada dua pendapat ulama dalam menafsirkan ayat ini:
Pertama, Allah memberikan kenikmatan yang lebih kepada orang-orang mukmin, mereka yang menduduki derajat tinggi di surga. Di sana, Allah mengumpulkan keturunan mereka yang memiliki derajat lebih rendah bersama orang tua mereka. Dengan demikian, Allah meningkatkan derajat penduduk surga yang kedudukannya lebih rendah ke derajat yang lebih tinggi. Tujuannya adalah untuk menyenangkan hati orang tua tanpa mengurangi kedudukan mereka.
Jika orang tua masuk surga bersama anaknya dan derajat orang tua lebih tinggi dari derajat anaknya, maka Allah akan meningkatkan derajat anaknya sehingga sejajar dengan ayahnya. Hal ini untuk memberikan kebahagiaan bagi sang ayah dengan kesatuan keluarganya, tanpa mengurangi kedudukan ayah.
Sebaliknya, jika derajat anak lebih tinggi dari ayahnya, maka derajat ayah akan ditingkatkan agar mereka bisa bertemu di surga.
Pendapat ini merupakan mayoritas dari para ahli tafsir dan dekat dengan makna tekstual ayat.
Kedua, ayat ini juga dapat merujuk kepada orang beriman yang kehilangan anak yang belum baligh. Mereka tidak memiliki amal selain iman. Allah meningkatkan derajat mereka untuk memberikan kegembiraan kepada orang tua agar bisa bertemu dengan anaknya.
Kedua pendapat ini tidaklah saling bertentangan, sehingga dapat dikatakan bahwa ayat ini mencakup kedua aspek tersebut.
Penjelasan ini disampaikan oleh Syaikh Sholeh bin Awad al-Maghamisi.
Benar-benar sebuah kebahagiaan yang tak terbandingkan saat Anda diselamatkan oleh Allah dari keganasan hari kiamat, lalu diberi tempat di surga yang luar biasa indah. Namun tidak hanya itu, Anda disatukan dengan istri yang memesona, suami yang mempesona, dan anak-anak yang menyegarkan hati.
Hidup Anda diwarnai oleh kenikmatan yang tak terhingga, yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, kecuali lewat doa: "Ya Allah... satukanlah kami di surga-Mu bersama orang-orang yang kami cintai, dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait