Dari keterangan keluarga, Hanafiah diketahui sempat menghubungi istrinya pada Kamis (23/1/2025) malam dan menyebutkan dirinya sedang ada masalah.
Saat Jumat (24/1/2025) pagi, Hanafiah menghubungi istrinya dan mengatakan dirinya akan pulang ke Aceh.
Siangnya, pada pukul 14.00 WIB, korban mengirimkan voice note melalui whatsapp menjelaskan keadaannya tidak baik-baik saja, dan meminta istri melaporkan ke kantor polisi bahwa dia berada di dalam kapal sendirian. Ia meminta dijemput polisi Indonesia di perairan Dumai, Riau.
Hanafiah juga sempat mengirimkan lokasi keberadaannya di wilayah Pulau Carey, yang berada di Tanjung Rhu, Malaysia. Hal ini juga sesuai dengan informasi lokasi kejadian penangkapan lima PMI.
"Sampai dengan Sabtu sore nomor HP Hanafiah masih aktif namun istri korban tidak dapat berkomunikasi lagi. Pada Sabtu malam nomor tersebut tidak aktif lagi," ujarnya.
Dengan kejadian ini, Romo Paschal meminta pemerintah Indonesia harus ambil sikap bertanya kepada pemerintah Malaysia terkait hal tersebut dan memastikan ada keadilan bagi korban juga.
"Pemerintah juga harus dengan serius memperbaiki tata kelola dan membersihkan para mafia perdagangan orang ini. Ingat, sudah banyak korban," tegasnya.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait