Ia juga membantah isu bahwa mayoritas pekerja di First Club berasal dari Tiongkok. Menurutnya, klub ini telah merekrut banyak tenaga kerja lokal, mulai dari petugas keamanan hingga pelayan.
“Memang ada pekerja asal Tiongkok, tetapi mereka hanya teknisi yang didatangkan langsung oleh perusahaan penyedia lifting dan sound system dari luar negeri,” tambahnya.
Erwin menjelaskan bahwa seluruh perlengkapan pencahayaan dan sistem suara klub ini diimpor dari Tiongkok, sehingga perusahaan penyedia juga mengirimkan teknisi untuk mengawasi pemasangan dan menangani garansi jika terjadi kerusakan.
“Teknisi tersebut bukan pekerja First Club, tetapi bagian dari perusahaan penyedia peralatan. Kami hanya memastikan bahwa pemasangan dilakukan dengan standar terbaik,” katanya.
Lebih lanjut, Erwin menegaskan bahwa kehadiran First Club di Batam bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor hiburan malam di kota industri ini.
“Batam adalah kota industri dengan kesibukan tinggi. Kehadiran kami memberikan alternatif hiburan yang eksklusif dan nyaman bagi para profesional yang membutuhkan tempat bersantai,” ujarnya.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait