LINGGA, iNewsBatam.id - Harapan Kabupaten Lingga menjadi pusat industri pengolahan alumina kian dekat. PT Thiansan Alumina Indonesia, investor asal Tiongkok yang menjanjikan investasi triliunan rupiah dan membuka hingga 10 ribu lapangan kerja, kini tinggal menunggu penandatanganan perjanjian dengan Kementerian Pertahanan.
Rencana besar ini disebut-sebut akan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), menjadikannya salah satu investasi terbesar sepanjang sejarah Lingga.
Namun, jalan menuju realisasi proyek raksasa ini belum sepenuhnya mulus. Lokasi smelter ditetapkan berada di kawasan latihan tempur TNI AL, sehingga Thiansan harus menanti restu pemerintah pusat.
Meski begitu, hampir seluruh perizinan dari tingkat provinsi hingga kementerian lain sudah rampung.
Pemerintah Kabupaten Lingga bahkan sudah menyerahkan titik koordinat lokasi. Kini, semua mata tertuju pada keputusan final di meja Kementerian Pertahanan.
Sembari menunggu, Thiansan menunjukkan keseriusannya. Perusahaan mulai menyiapkan tenaga kerja lokal dengan program pelatihan ke Tiongkok.
Sebanyak 20 pemuda Lingga sudah mengikuti wawancara, dengan janji gaji Rp6 juta per bulan selama pelatihan. Program ini rencananya akan ditingkatkan bertahap hingga 100 peserta.
Namun Bupati Lingga Muhammad Nizar meminta agar program tersebut ditunda sementara.
“Saya ingin semuanya transparan. Proses kerja sama harus tuntas dulu,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Di tengah isu Thiansan akan membatalkan investasinya, Nizar memastikan tetap optimis.
“Sebagai pimpinan daerah, saya berupaya menggiring perusahaan ini agar tetap di Lingga. Saya optimis Thiansan tidak akan lari, meskipun usia saya tersisa hanya 4 bulan,” tegasnya.
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait