AGAM, iNewsBatam.id - Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak terparah akibat banjir bandang yang melanda pada November 2025.
Di Nagari Sungai Batang, sedikitnya 800 rumah rusak dan enam orang meninggal dunia. Sementara beberapa warga lainnya masih belum ditemukan.
Perjalanan menuju lokasi bencana bukan perkara mudah. Nagari Sungai Batang berada di pinggiran Danau Maninjau, desa wisata yang dikenal sebagai kampung kelahiran ulama besar Buya Hamka. Daerah ini memiliki empat jorong yang kondisinya paling parah terdampak banjir bandang.
Rumah-rumah rata dengan tanah, hanyut tersapu air bah. Batu-batu besar dari pegunungan turut menyeret apa saja yang dilaluinya, memutus akses jalan hingga tak dapat dilewati kendaraan bantuan.
Ketika rombongan Jurnalis Batam dan Korwil IJTI Sumatera tiba di lokasi utama, masyarakat mengungkapkan bahwa bantuan ke empat jorong tersebut sangat minim.
Jalan terputus, sementara satu-satunya akses adalah menyeberang menggunakan perahu yang tidak memadai mengangkut logistik dalam jumlah banyak.
Karena kondisi mendesak, tim memutuskan memutari Danau Maninjau. Perjalanan ditempuh selama tiga jam. Jalan rusak, longsor di beberapa titik, membuat mobil harus bergerak pelan menembus rute penuh risiko.
“Kita prihatin mendengar keluhan masyarakat yang terdampak sangat parah. Banyak rumah hanyut, bahkan ada keluarga mereka yang meninggal dunia dan masih ada yang belum ditemukan,” ujar Ketua Korwil IJTI Sumatera, Gusti Yennosa, Senin (8/12/2025) malam.
Pria yang akrab disapa Oca itu menegaskan bahwa seluruh bantuan yang dibawa dari Batam diserahkan langsung kepada warga, bukan melalui posko bencana.
“Ini amanah dari para donatur. Karena itu, bantuan kita antarkan langsung ke rumah-rumah warga,” jelasnya.
Warga yang menerima tampak menyambut dengan rasa haru. Beberapa bahkan tak kuasa menahan air mata saat bantuan berpindah langsung ke genggaman mereka.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Mereka merasa diperhatikan dan tidak harus ke posko untuk dapat bantuan,” tambah Oca.
Penyaluran bantuan di empat jorong Nagari Sungai Batang rampung pada Selasa (9/12/2025) dini hari. Selanjutnya, rombongan jurnalis langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi bencana lainnya di Kabupaten Solok.
Meski tenaga terkuras, rasa lelah terbayar saat melihat senyum dan optimisme kembali tumbuh di wajah para penyintas bencana.
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait
