Di antara bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah:
Berikut beberapa bentuk ibadah yang dapat dilakukan:
1. Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf.
2. Zikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya.
3. Memperbanyak istighfar.
4. Memperbanyak doa.
Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah, ‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (Hadis sahih; diriwayatkan At-Turmudzi dan Ibnu majah)
Dalam fatwa Tanya-Jawab Islam dijelaskan bahwa wanita yang sedang haid diperbolehkan untuk melakukan semua jenis ibadah, kecuali shalat, puasa, tawaf di Kakbah, dan itikaf di masjid. Menghidupkan malam Lailatul Qadar tidak hanya melalui shalat, tetapi juga mencakup segala bentuk ibadah lainnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan bahwa "menghidupkan malam Lailatul Qadar" berarti beraktivitas ibadah di malam tersebut dengan melakukan ketaatan. Sementara itu, An-Nawawi menguraikan bahwa "menghidupkan Lailatul Qadar" adalah menghabiskan waktu malam tersebut dengan bergadang untuk shalat dan melaksanakan amal ibadah lainnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta