BATAM, iNewsBatam.id - Kasus bunuh diri secara beruntun terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau dalam sepekan terakhir. Tiga orang meregang nyawa dan seorang bisa diselamatkan.
Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Batam (Uniba), Agus Siswanto berpendapat, dalam perspektif sosiologi hukum, ada beberapa faktor,misalkan salah satunya akibat seorang tersebut merasa kehilangan arah dan tujuan hidup yang dapat mendorong prilaku ke tindakan bunuh diri.
"Hal lainnya diakibatkan keterasingan sosial, ketidaksetaraan ekonomi seperti pengangguran dan tekanan keuangan dapat menciptakan situasi di mana individu merasa putus asa," ujar pria bergelar doktor ini, Senin (20/5/2024).
Ia menambahkan, pengaruh stigma sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap masalah kesehatan mental dapat menghalangi seseorang untuk mencari bantuan.
"Dalam pandangan sosiologi hukum, untuk melihat kasus bunuh diri bukan hanya sebagai tindakan individu semata, namun sebagai hasil interaksi yang kompleks antara faktor sosial,budaya dan struktural," imbuhnya.
Kebijakan hukum yang holistik dan inklusif dengan mempertimbangkan kesejahteraan sosial dan psikologis masyarakat secara keseluruhan, menurut Agus setidaknya dapat membantu mengurangi angka bunuh diri.
Dalam pekan kemarin, kasus pertama tetjadi pada Minggu (12/5/2024) sekira pukul 00.30 WIB. Seorang pria bernama Muhammad Mahdi (20) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas Jembatan 1 Barelang.
Setelah upaya pencarian selama tiga hari, pada Rabu (15/5/2024) pagi, jasad Muhammad Mahdi ditemukan di Pulau Pecong, Kecamatan Belakang Padang. .
Muhammad Mahdi nekad mengakhiri hidupnya karena diduga patah hati. Asmara dengan kekasih pujannya berakhir.
Kasus bunh diri berikutnya terjadi di Batuaji, Batam saat seorang pria penghuni kos gantung diri di dalam gudang pada Kamis (16/5/2024). Sejauh ini belum diketahui hal yang menjadi penyebab pria berinisial SS tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Lalu, di hari yang sama ditemukannya jasad Muhammad Mahdi, sekira pukul 17.30 WIB, kasus bunuh diri kembali terjadi. Kali ini Dedi Gunawan (35) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat di Jembatan 4 Barelang.
Dalam kasus bunuh diri ini, jasad Dedi Gunawan ditemukan tim SAR tidak jauh dari lokasi pada Jumat (17/5/2024) sekira pukul 09.22 WIB.
Kasus bunuh diri yang ketiga terjadi terhadap seorang wanita yang masih muda di Perumahan Phoenix Garden Kecamatan Sagulung, pada Jumat (17/5/2024).
Kasus keempat pada Minggu (19/5/2024) sekira pukul 00.30 WIB di Ruko Kampung Bule, Nagoya. Seorang wanita juga mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meloncat dari balkon kamar yang berada di lantai 3.
Upaya percobaan bunuh diri ini gagal, setelah teman dari korban mendobrak pintu kamar yang dikunci dari dalam. Dalam aksi penyelamatan tersebut, sempat terjadi aksi menarik, sehingga korban dapat diselamatkan.
Editor : Gusti Yennosa