Selain itu, mereka juga menemukan adanya manipulasi data, pemungutan suara ganda, intimidasi pemilih, serta distribusi formulir C6 yang tidak merata atau terlambat.
Ricky juga mengungkapkan adanya dugaan kecurangan yang berulang, seperti operasi tangkap tangan terkait politik uang, terutama menjelang hari pemungutan suara.
Selain itu, ditemukan indikasi keterlibatan aparat keamanan dan aparatur sipil negara dalam praktik kecurangan.
Sekretaris PDIP Kota Batam, Ernawati, turut mengkritisi adanya indikasi kecurangan TSM dalam Pilkada Batam 2024, seperti distribusi sembako, mobilisasi aparatur negara, serta rendahnya partisipasi pemilih.
"Kami telah mengumpulkan bukti-bukti kuat yang menunjukkan adanya pelanggaran serius dalam Pilkada Batam 2024," kata Ernawati.
Ernawati juga menyoroti ketidaksesuaian dalam proses rekapitulasi suara dan keterlibatan ASN serta aparat kepolisian yang melanggar keputusan MK, yang melarang peran aktif kedua pihak dalam penyelenggaraan pemilu.
Editor : S. Widodo