UPDATE Korban Kapal Terbakar di Galangan PT ASL Batam Bertambah Jadi 31, Ini Rinciannya
BATAM, iNewsBatam.id - Jumlah korban tragedi kebakaran kapal MT Federal II di galangan PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Batu Aji, Kota Batam, terus bertambah. Hingga Rabu (15/10/2025) siang, total korban tercatat mencapai 31 orang, terdiri dari 10 meninggal dunia dan 21 luka-luka.
“Berdasarkan hasil pendataan ulang kami, total korban semuanya ada 31 orang. Sepuluh meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka,” ujar Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, saat dikonfirmasi, Rabu siang.
Menurut Bimo, tim gabungan sempat melakukan pencarian ulang di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Namun hasilnya nihil.
“Tadi memang dilakukan pencarian, tapi sudah selesai dan tidak ada yang ditemukan lagi. Semua korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” katanya.
Berikut data lengkap korban meninggal dunia berdasarkan hasil pendataan di empat rumah sakit:
RS Elizabeth Sei Lekop Sagulung
1. Ramadan Rizki Nasution (19), asal Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
2. Harbibulloh Siregar (20), asal Desa Saba Hotang, Kecamatan Barumun Baru, Sumatera Utara.
3. Chandra Edisaputra Pasaribu (36), warga Kavling Bukit Kamboja, Sagulung, Batam.
4. Krisman Simatupang (51), warga Rawa Indah, Batu Aji, Batam.
RS Mutiara Aini
1. Dimas Safutra (26), asal Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
2. Andi Haryono (28), asal Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
3. Idris Sardi (35), asal Desa Pondok Batu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
4. Maradong Tampubolon (45), warga Muka Kuning Paradise, Batu Aji, Batam.
RSUD Embung Fatimah
1. Prengki Protes Pane (41), asal Tapanuli Utara, tinggal di Kelurahan Kibing, Batu Aji, Batam.
2. Anton (48), warga Kavling Lama Sagulung Indah, Batam.
Sebelumnya, sejumlah pekerja di PT ASL Shipyard memberikan kesaksian terkait peristiwa ledakan hebat yang terjadi di kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan.
Salah satu pekerja menyebut, alat blower udara di dalam tangki sempat mati, sehingga asap dari sisa minyak mentah tidak bisa keluar.
“Kalau tadi sempat mati blower angin ke dalam, jadi gak ada yang buat asap keluar. Minyak mentah masih ada di dalam,” ujar salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di RS Mutiara Aini, Rabu (15/10/2025).
Ia menuturkan, saat itu para pekerja sedang melakukan proses cutting menggunakan alat las di dalam tangki. Ketika berada di atas scaffolding untuk mengganti nozzle alat, tiba-tiba muncul panas hebat dari bawah.
“Aku pas di atas scaffolding paling atas, lagi kasih nozzle yang baru. Tiba-tiba terasa panas dari bawah kami. Kami langsung lari menghindari api,” katanya.
Hingga kini, kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan kebakaran di kapal tanker tersebut.
Area galangan juga masih dipasangi garis polisi dan dijaga ketat aparat.
Editor : Gusti Yennosa