BATAM, iNewsBatam.id - Apa keutamaan meninggal dunia atau wafat di bulan Ramadhan, apakah ada dalil sahih dari Alquran atau hadis? Ramadhan adalah bulan yang begitu mulia. Banyak keistimewaan tersimpan di bulan berkah ini, seperti: Nabi sambut bulan ini dengan sangat gembira.Tidak segembira bulan-bulan yang lain.
Jika Ramadhan tiba, Nabi umumkan kepada sahabat beliau dengan penuh riang,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Wahai sahabat-sahabatku. Bulan Ramadhan telah tiba menemui kalian. Bulan (penuh) barokah. Allah mewajibkan puasa kepada kalian. (HR. Nasa-i dan Ahmad)
Ramadhan bulan mulia karena pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta setan dibelenggu.Pada bulan Ramadhan ada malam Lailatul Qadar yang lebih mulia dari seribu bulan.
Namun tak ada dalil yang menegaskan adanya keutamaan meninggal di bulan Ramadhan.
Syekh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
وكل حديث ورد في فضل الموت في يوم معين فإنه ليس بصحيح لأن الثواب على الأعمال التي تقع من العبد اختياراً.
Hadis – hadis yang menerangkan keutamaan meninggal di hari tertentu tidak ada yang sahih. Karena pahala seorang bergantung pada amalannya, itulah yang bisa dia usahakan.
Yang ada adalah, hadis menerangkan keutamaan meninggal dunia saat sedang puasa,
من قال لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن صام يوماً ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة.
”Siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah, dan ia mengucapkannya ikhlas hanya mencari keridhaan Allah dan ia mengakhiri hidupnya dengan itu, maka ia masuk surga.
Siapa berpuasa sehari dan ikhlas karena Allah, serta menutup akhir hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga.
Siapa bersedekah dengan penuh keikhlasan, dan ia mengakhiri hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga. (HR. Ahmad no 22173, dinilai Shohih oleh Syekh Albani dalam Ahlamul Jana-iz)
Ustadz Ahmad Anshori menerangkan, namun, Ramadhan adalah periode yang mulia, dipenuhi dengan keistimewaan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Maka, bagi seseorang yang meninggal dunia di masa yang mulia ini, merupakan pertanda baik, insyaAllah, dan merupakan tambahan rahmat baginya jika dalam kesehariannya ia hidup sebagai orang yang bertaqwa dan beramal sholih. Dapat dikatakan bahwa kematian seseorang yang saleh di bulan yang mulia ini, merupakan kabar gembira tambahan bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkannya.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan tentang Husnul Khotimah.
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يوفّقه لعملٍ صالحٍ قبل موته
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan mempekerjakannya.”
“Apa yang dimaksud Allah mempekerjakannya ya Rasulullah?”
tanya para sahabat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Dia dimudahkan untuk beramal shalih sebelum meninggalnya.” (HR. Ahmad).
Lebih-lebih jika hal ini terjadi di bulan yang paling mulia seperti Ramadhan. Karena amal sholih seperti puasa, sedekah, sholat, kesabaran, tawakal, keikhlasan, dan keridhoan dengan takdir Allah, akan mendapat kelipatan pahala yang besar saat dikerjakan di waktu-waktu yang mulia. Maka, bagi orang yang saleh dan meninggal dunia di bulan suci Ramadhan, insyaallah, itu merupakan pertanda baik, merupakan pertanda Husnul Khotimah, insyaallah.
Wallahua’lam bis showab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait