Kemudian, ketika ditanya mengenai sikap orang-orang Tustar terhadap mayat tersebut, disebutkan bahwa ketika mayat tersebut diturunkan dari ranjangnya, hujan pun turun, menimbulkan fitnah di antara penduduk Tustar.
Para sahabat, termasuk Umar bin Khattab, kemudian mengambil tindakan yang bijaksana. Mereka menggali 13 kubur yang berjauhan pada malam hari, dan mayat itu dikuburkan dalam salah satu lubang kubur tersebut. Semua kubur kemudian diratakan sehingga tidak ada yang bisa membedakan kubur yang asli.
Syekh Abdurrozzaq Al Badr menegaskan bahwa sikap para sahabat ini mengandung pelajaran yang berharga. Mereka menunjukkan ketegasan dalam menanggapi fitnah kesyirikan dan menjaga kesucian tauhid.
Ia juga menyoroti bahwa terkadang orang dapat tersesat karena mengandalkan pengalaman pribadi yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kesucian ajaran Islam dan tidak terjerumus dalam praktik-praktik yang bertentangan dengan syariat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait