Camat Singkep, Agustiar, berharap ajang ini dapat menjaga kelestarian budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata Ramadan di daerah tersebut.
“Kami ingin tradisi ini tetap hidup dan semakin berkembang. Lomba ini juga menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menampilkan karya terbaik mereka,” ujarnya.
Agar lebih terarah, pihak kecamatan telah menyusun kriteria penilaian, termasuk aspek estetika pencahayaan dan konsep dekoratif yang harus tetap mempertahankan keaslian lampu pelita.
Tradisi Malam 7 Likur di Singkep bukan hanya ajang kreativitas, tapi juga bukti semangat gotong royong dan cinta budaya lokal yang terus menyala, seperti pelita yang tak pernah padam.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait