Keluhan ini juga didukung oleh Kepala Desa Tanjung Irat, yang menegaskan pentingnya dialog sebelum perusahaan melanjutkan operasi.
“Kami ingin ada solusi agar nelayan tetap bisa mencari nafkah tanpa terganggu oleh tambang,” ujarnya.
Pihak perusahaan sebenarnya sudah sempat berdiskusi dengan warga, tetapi pertemuan yang diadakan terlalu sore membuat banyak masyarakat tidak bisa hadir.
Kini, warga mendesak agar pertemuan dijadwalkan ulang demi mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait