Situasi semakin memburuk karena laporan warga ke Polresta Barelang tidak kunjung mendapatkan respons yang jelas.
Warga mengaku telah empat kali melaporkan kejadian ini, namun belum ada tindakan konkret dari aparat penegak hukum, membuat mereka merasa diabaikan.
Manogar, warga lainnya, menyayangkan perubahan yang terjadi pada FBKB. Menurutnya, forum yang dulu menjadi wadah perjuangan kini justru menjadi pemicu perpecahan.
“Forum yang seharusnya menyatukan kini malah memecah. Ini menyedihkan,” ujarnya.
Tak hanya warga, Koperasi Perjuangan Rakyat (KOPERA) selaku penyedia listrik resmi di kawasan tersebut juga terdampak.
Seorang pengurus KOPERA, menyayangkan pemutusan listrik yang dilakukan tanpa koordinasi, menyebabkan ketegangan antara pengelola dan warga.
“Banyak warga mulai saling tuduh. Ada yang merasa dikhianati, ada yang merasa dilindungi. Suasana sudah tidak sehat,” katanya.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait