Sapi tersebut diberi nama Toman, dan telah dipelihara oleh Tri Tawati sejak berusia 10 bulan. Saat ini usianya hampir 4 tahun.
Tri mengaku senang sapi miliknya diusulkan sebagai hewan kurban Presiden, meskipun awalnya tidak berniat menjualnya.
“Kami beli Toman waktu masih kecil dari peternak lokal. Sebenarnya tidak ada niat menjual, tapi karena diusulkan jadi sapi kurban Presiden, kami merasa bangga,” ungkap Tri.
Meski sudah diajukan, belum dipastikan wilayah mana di Natuna yang akan menerima sapi kurban tersebut. "Itu wewenang bupati," tambah Wan Syazali.
Tri menambahkan, jika sapinya tidak terpilih, ia tetap akan menjualnya ke pasar seperti biasa. “Kami penjual daging, jadi kalau tidak terpilih ya tetap dijual. Saat Idul Fitri kemarin juga kami jualan daging,” pungkasnya.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait