BATAM, iNewsBatam.id - Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenpanRB, Prof Dr Diah Natalisa MBA mengatakan, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam akan dijadikan role model pelayanan kelompok rentan.
Pasalnya, pelayanan terhadap kelompok rentan yang diberikan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam memuaskan.
Pihaknya memotivasi agar penyelenggara memperhatikan dan tidak mendiskriminasi terhadap yang dilayani, salah satunya ialah kelompok rentan.
"Jadi, hari ini Saya ke kantor TPI khusus Batam dalam rangka mengapresiasi juga," katanya dalam kunjungan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kamis (2/12/21).
Dia menjelaskan, kelompok rentan yang dimaksud cukup beragam. Terdiri dari wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, lansia maupun kelompok difabel. Dia meminta agar pelayanan publik memberikan perhatian lebih kepada kelompok tersebut.
"Ada beberapa yang jadi projek mereka dengan beberapa kementrian salah satunya dengan Kemenkumham khususnya untuk layanan Kantor Imigrasi," jelasnya.
Pada kesempatan ini, dia juga mengatakan bahwa pada Kanwil Kemenkumham Kepri sudah mengajukan beberapa dan Alhamdulillah sudah ada 5 yang jadi role model.
"Ini bisa menjadi contoh, bahwa layanan-layanan ini memperlihatkan terhadap kelompok rentan," tutupnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ibnu Ismoyo mengatakan, yang menjadi perhatian dan konsen pihak Deputi Bidang Pelayanan Publik itu adalah terkait dengan pelayanan yang ramah HAM dan kaum rentan.
"Kantor Imigrasi Batam menjadi role model. Jadi bagaimana kita bisa menjaga konsistensi, meningkatkan dan harus menyebarluaskan apa yang kita punya kepada satuan kerja lainnya," katanya.
Untuk itu, Imigrasi Batam tidak sampai di situ saja, mereka akan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan. Dimana akan ada peningkatan pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP), Gedung Imigrasi Batam Centre dan juga di unit-unit layanan pemeriksaaan imigrasi.
"Jadi sebagai instansi penyelenggara publik tertantang untuk menjadi satuan kerja yang bisa memberikan kontribusi seluas-luasnya dan sebesar-besarnya dari pemanfaat publik dalam layanan keimigrasian," tutup Ismoyo.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta