JABAR< iNewsBatam.id - Eksistensi kaum Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di daerah meningkat dan memprihatinkan. Di Subang, 3.000 orang tercatat sebagai anggota organisasi LGBT dan menyumbang 33 persen kasus HIV-AIDS.
Saat ini, kasus Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS) di Kabupaten Subang terus meningkat.
Tercatat hingga Oktober 2023 sebanyak 2.800 orang terinfeksi HIV-AIDS. Setiap tahun, terjadi penambahan angka kasus HIV-AIDS di Subang mencapai 250 orang.
"Penularan kasus HIV-AIDS di Subang ini paling tinggi disebabkan oleh hubungan seksual, termasuk sesama jenis atau LGBT, sebesar 70 persen," kata Kadinkes Subang dr Maxi.
Ironisnya, ujar dr Maxi, angka LGBT di Kabupaten Subang cukup tinggi. Berdasarkan data Dinkes Subang, tercatat sebuah organisasi LGBT di Subang memiki anggota 3.000 orang. "Kaum LGBT di Subang tersebut menyumbangkan 33 persen kasus HIV-AIDS," ujar dr Maxi.
Untuk mencegah penularan HIV-AIDS, tutur Kadinkes Subang, Pemkab Subang terus gencar melakukan penyuluhan. Seperti yang digelar di halaman kantor Desa Pusakaratu. Kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari AIDS Sedunia dengan menggandeng kontraktor Patimban Port proyek paket VI.
"Untuk mencapai tidak ada kasus baru HIV-AIDS, kematian (akibat HIV-AIDS), dan diskriminasi terhadap penderita, Pemkab Subang akan menggunakan strategi tripel 95.
"Jadi 95 persen populasi orang berisiko tinggi akan dites HIV lalu 95 persen yang positif HIV-AIDS harus menjalani pengobatan. Terakhir, 95 persen yang menjalani pengobatan kadar virusnya menurun," tutur dr Maxi.
Sumber: iNews Jabar
Editor : Johan Utoyo