GAZA, iNewsBatam.id – Dalam kurun waktu 4 bulan 3 hari, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sudah menembus 28.000 jiwa. Sementara itu, lebih dari 67.600 orang lainnya menderita luka-luka.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober meningkat menjadi 28.064 orang, sedangkan 67.611 orang lainnya terluka,” ungkap Kementerian Kesehatan di Gaza melalui Telegram, Sabtu (10/2/2024).
Pada 7 Oktober, gerakan Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dalam operasi yang disebut “Banjir al-Aqsa”. Hamas menyatakan, operasi itu sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza sendiri.
Serangan Hamas pada waktu itu menyebabkan sebanyak 1.200 orang Israel tewas. Sementara, 240 orang Israel lainnya ditawan para pejuang Hamas.
Israel lantas melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai operasi serangan darat ke daerah kantong Palestina itu. Tujuan zionis adalah untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para tawanan.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan Palestina dan tawanan Israel, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Gencatan senjata kala itu sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera Israel diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Sumber: iNews.id
Editor : Johan Utoyo