BATAM, InewsBatam.id - Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kepulauan Riau, berhasil menggagalkan peredaran sabu jenis kristal sebanyak 28,86 kg dan jenis sabu cair sebanyak 13,20 kg di Tanjung Riau, Kota Batam pada Minggu (14/4/2024).
Dalam penangkapan itu polisi mengamankan satu orang tersangka bernama Mulia Abdi.
"Narkotika yang ditemukan petugas dari tersangka ada dua jenis, yakni jenis sabu kristal yang disimpan di dalam 25 bungkus teh China merk Guanyinwang dengan berat keseluruhan 28,86 kg. Kemudian enam bungkus teh china merk Guanyinwang yang didalamnya berisi narkotika jenis sabu cair seberat 4,33 liter dan 16 botol minuman yang berisi narkotika jenis sabu cair seberat 8,87 liter," ujar Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri Halimansyah, Senin (29/4/2024).
Kapolda menjelaskan, kasus ini berhasil diungkap setelah pihaknya mendapatkan informasi bahwa akan adanya transaksi serah terima narkotika di wilayah laut perbatasan Indonesia dengan Malaysia, dan akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Riau.
Mendapat informasi tersebut, pada tanggal 8 April 2024, pihaknya langsung melakukan pengamatan di seputaran laut OPL perbatasan Indonesia-Malaysia. Kemudian, memasuki hari ke 6 pengamatan yaitu pada hari Minggu tanggal 14 April 2024 pukul 04.00 dini hari, terlihat speed boat yang mencurigakan bergerak dari laut OPL menuju perairan Tanjung Riau.
Setelah itu, tim melakukan pembuntutan terhadap speed boat tersebut, dan kemudian menangkap pelaku Mulia Abdi yang membawa kapal tersebut.
"Setelah digeledah, barulah ditemukan barang bukti sabu tersebut," katanya.
Yan Fitri menyebutkan, berdasarkan pengakuan pelaku, sabu cair itu rencananya akan dibawa lagi ke luar Provinsi Kepri untuk diolah lagi menjadi sabu kristal.
"Satu kilogram sabu cair kalau mau dijadikan sabu kristal, hasilnya bisa menjadi 2,5 kilogram," jelasnya.
Dirresnarkoba Polda Kepri Kombes Donny Alexander mengatakan, pihaknya sampai saat masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini.
"Kami akan kembangkan ke luar provinsi dari Kepri, karena tujuan utamanya itu bukan di wilayah Kepri. Jadi Kepri itu hanya perlintasan saja, barangnya sendiri akan dikirim ke provinsi lain," kata dia.
Editor : Gusti Yennosa