Ikan dingkis bukan sekadar makanan lezat. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, ikan ini punya makna simbolis—melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Menghidangkannya saat Imlek dipercaya membawa berkah bagi keluarga.
Karena itu, meski harganya melambung, banyak keluarga tetap memilih menyajikan ikan dingkis di meja makan mereka.
Tingginya harga ikan dingkis juga dipengaruhi ketersediaannya yang terbatas. Para nelayan di Lingga menyebut musim tangkapan ikan ini tidak selalu bertepatan dengan perayaan Imlek, sehingga stoknya langka.
“Kadang, tangkapan ikan dingkis tidak banyak, apalagi kalau cuaca buruk. Itu yang bikin harganya mahal,” ujar Leho, seorang nelayan setempat.
Kondisi ini diperburuk oleh tingginya permintaan dari luar daerah, seperti Batam dan Tanjungpinang. Banyak pedagang dari wilayah tersebut datang ke Lingga untuk membeli ikan dingkis, sehingga stok lokal semakin menipis.
Bagi sebagian warga, membeli ikan dingkis meski mahal sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dilewatkan.
“Kalau nggak beli, rasanya ada yang kurang saat Imlek. Jadi ya tetap beli meskipun mahal,” kata Lina, seorang ibu rumah tangga.
Editor : S. Widodo