Menurutnya, pihak RSUD Natuna dan PMI harus bergerak untuk mengatasi kekosongan darah ini. "Sebenarnya donor darah massal ini tidak perlu kalau RSUD dan PMI bergerak cepat. Tapi ini hanya memacu untuk memenuhi kekurangan. Donor darah massal ini sesekali saja dilakukan," katanya.
Tidak hanya itu, PMI diharapkan bisa memberikan piagam kepada pendonor yang telah memberikan darahnya sebanyak 10 kali. Selain itu, database para pendonor dan penerima darah juga dapat disimpan dengan baik.
"Orang berfikir ini biasa aja. Padahal, ini lebih penting seperti sedekah kehidupan. Kalau bisa, PMI memberikan piagam ke pendonor yang minimal 10 kali telah mendonorkan darahnya," katanya.
Ia berharap, UTD RSUD Natuna bisa melakukan kegiatan rutin bersama PMI untuk mencari pendonor. "Kegiatan ada, tetapi dalam dua bulan terakhir tidak berjalan dengan baik," tutupnya.
Editor : Johan Utoyo
Artikel Terkait