SINGAPURA, iNewsBatam.id - Kedutaan Besar Israel di Singapura mendapat kecaman usai mengunggah pesan di Facebook yang mengutip Alquran.
Dalam postingan kontroversial itu, Kedubes mengungkap bahwa kata Israel disebutkan sebanyak 43 kali dalam Alquran, sementara tak satu pun kata Palestina ada di dalamnya.
Selain itu Kedubes mengklaim, ada bukti arkeologis bahwa orang-orang Yahudi adalah penduduk asli tanah tersebut.
Posting-an yang melecehkan Palestina itu menuai kecaman keras termasuk oleh pemerintah Singapura. Pihaknya mendesak Kedubes Israel untuk segera menghapusnya.
Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam mengecam postingan tersebut dan menyebutnya sama sekali tidak bisa diterima.
Dia telah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri (MFA) pada Minggu (24/3/2024) dan sepakat mendesak kedubes Israel harus segera menghapus posting-an tersebut.
“Postingan tersebut salah dalam banyak hal. Pertama, ini sensitif dan tidak pantas. Hal ini berisiko mengganggu keselamatan, keamanan, dan keharmonisan kita di Singapura," kata Shanmugam, dikutip dari The Straits Times, Senin (25/3/2024).
Kedua lanjut dia, Israel tak diperbolehkan merujuk naskah keagamaan untuk mengemukakan pendapat yang bersifat politis.
Apalagi, Kedubes Israel menggunakan Alquran. “Ketiga, postingan tersebut merupakan upaya mengejutkan untuk menulis ulang sejarah,” tuturnya.
Editor : Johan Utoyo
Artikel Terkait