ANAMBAS, iNewsBatam.id - Kasus penganiayaan di Pelabuhan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau yang terjadi beberapa waktu lalu, berujung maut.
Pria berinsial DI (26) yang menjadi korban dalam peristiwa itu, akhirnya meninggal dunia setelah sempat dihajar oleh MZ hingga pingsan lalu koma.
DI mengembuskan napas terakhir di RSUD Anambas pada Jumat (14/9/2024) siang sekira pukul 12.20 WIB, sepekan setelah peristiwa penganiayaan terjadi pada Kamis (5/9/2024) malam.
Abu Hanifa, orang tua DI menyebut anaknya mengalami pendarahan di kepala dan harus dioperasi. Namun, untuk dirujuk dan menjalani operasi di luar daerah, ia mengaku keluarganya tak memiliki biaya.
"Pihak rumah sakit sudah menyarankan untuk dirujuk, tetapi saya meminta kalau bisa diselamatkan di sini, (RSUD) Anambas. Saya meminta hukuman setimpal terhadap pelaku, nyawa dibayar sama nyawa," kata Abu.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anambas, dr. Rini Gumala Cahyaasih mengatakan kondisi DI menurun, termasuk kesadarannya.
Ia menjelaskan bahwa RSUD Anambas tidak memiliki alat CT-SCAN untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pihaknya sudah melakukan upaya untuk merujuk pasien ke rumah sakit di luar daerah tetapi pihak keluarga tidak bersedia.
"Kita sudah berupaya dan berusaha untuk melakukan yang terbaik, serta dokter spesialis kami juga sudah melakukan upaya terbaiknya," ungkapnya.
Penganiayaan terhadap DI oleh MZ berlatar belakang kecemburuan. MZ merasa cemburu lantaran istrinya mengirimkan pesan mesra kepada DI melalui platform WhatsApp.
Kejadian ini berlangsung spontan saat MZ yang awalnya hendak membongkar muatan kapal di pelabuhan melihat DI. Ia yang marah, kemudian menghajar DI hingga pingsan.
Kini MZ sudah ditahan di Mapolres Anambas usai diringkus pada Sabtu (7/9/2024) lalu.
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait