BATAM, iNews.id — Peresmian Pelabuhan Gold Coast International Ferry Terminal di Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/4/2025), menjadi momen penting bagi pengembangan sektor pariwisata dan konektivitas internasional di kawasan perbatasan.
Namun, di balik kemajuan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan akan potensi meningkatnya tindak pidana penyelundupan manusia dan pengiriman ilegal Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam acara peresmian yang juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kapolri meminta seluruh pihak terkait — mulai dari Pemprov Kepri, Pemko Batam, hingga aparat penegak hukum — untuk memperketat pengawasan terhadap pelanggaran hukum lintas negara, khususnya terkait perdagangan manusia dan narkotika.
"Batam adalah titik akhir sebelum keluar negeri. Maka setiap orang yang berangkat harus benar-benar dipastikan legal, memiliki keterampilan, dan tidak menjadi korban perdagangan manusia," ujar Kapolri.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi dan kewaspadaan ekstra di jalur laut yang dinilai rawan.
"Dengan luas wilayah perairan di sini, semua potensi pelanggaran harus dicegah. TNI/Polri siap mengawal keamanan dan penegakan hukum di Batam dan Kepri," lanjutnya.
Sementara itu, AHY berharap kehadiran pelabuhan baru ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat sektor pariwisata.
"Wisatawan yang masuk akan menggairahkan ekonomi lokal, termasuk UMKM. Ini menjadi peluang untuk menjadikan Batam tidak hanya sebagai pusat industri manufaktur, tapi juga destinasi wisata unggulan," kata AHY.
Pelabuhan Gold Coast International Ferry Terminal Bengkong memiliki luas bangunan mencapai 2.160 meter persegi. Saat ini, pelabuhan tersebut melayani rute Batam–Malaysia dan tengah dalam proses perluasan rute menuju Singapura.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait