Dalam sambutannya, Hashim juga menyinggung perbedaan proses investasi di daerah. Ia menyebut proses di Batam cukup cepat, dibandingkan saat membangun pabrik karet di Aceh Barat, yang menurutnya lambat karena faktor non-teknis.
“Bukan soal teknis. Tapi karena saat itu kami di luar pemerintahan, sulit mendapat akses pembiayaan. Ada oposisi yang mempersulit,” ungkapnya.
Peresmian pabrik ini diharapkan menjadi titik awal industrialisasi solder berbasis timah yang berkelanjutan di Indonesia dan mendorong pertumbuhan industri manufaktur hijau di kawasan.
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait