Persiapan operasi itu relatif singkat. Tim Baret Merah berkejaran dengan waktu untuk segera membebaskan para penumpang yang disandera kelompok teroris Komando Jihad tersebut.
Dalam masa-masa persiapan itu, Asiten Hankam Benny Moerdani terus memonitor, termasuk urusan peluru yang akan digunakan untuk penyerbuan.
Suatu ketika, Benny memerintahkan Kuntara untuk mengambil peluru kaliber 9 mm di Tebet untuk memastikan senjata yang digunakan pasukan Sintong bekerja baik. Kuntara juga banyak terlibat dalam operasi pertempuran. Saat berpangkat mayor, dia termasuk salah satu yang diterjunkan dalam Operasi Flamboyan di Timor Timur.
“Dia sebagai Wadangrup 1/Parako bertugas dalam Operasi Flamboyan, suatu operasi intelijen tempur pimpinan Kolonel Inf Dading Kalbuadi yang bermarkas di Motaain. Kuntara membawahi Denpur 2/Parako pimpinan Mayor Muhidin,” kata Sintong Panjaitan dalam buku ‘Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando’ tulisan Hendro Subroto.
Operasi Flamboyan kelak disusul dengan pendaratan pasukan besar-besaran yang dikenal sebagai Operasi Seroja. Para tentara muda yang turut diterjunkan di awal-awal operasi itu, antara lain Luhut Binsar Pandjaitan, kini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Editor : Sazili Mustofa