Polda Kepri Bongkar Sindikat Vape Narkoba Internasional, Ribuan Cartridge Diamankan

BATAM, iNewsBatam.id - Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap ribuan cartridge rokok elektrik berisi narkotika yang diselundupkan melalui pelabuhan internasional di Batam.
Kasus ini dinilai menjadi ancaman serius karena modus penyelundupan cairan vape semakin canggih dan berpotensi menjerat banyak pengguna.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Kombes Pol Anggoro Wicaksono mengatakan sulit membedakan vape legal dengan vape yang sudah dicampur narkotika.
Menurutnya, secara kasat mata keduanya terlihat sama, terlebih hingga kini belum ada aturan khusus yang melarang penggunaan vape di Indonesia.
“Secara kasat mata, kita tidak bisa membedakan mana vape mengandung narkotika atau obat keras dengan yang secara umum,” ujar Anggoro, Kamis (4/9/2025).
Perbedaan, kata Anggoro, justru terlihat dari pola peredaran di masyarakat. Vape legal biasanya dijual bebas di toko resmi atau minimarket, sementara vape berisi narkotika dipasarkan secara sembunyi-sembunyi.
“Kalau vape yang dilarang ini biasanya dijual secara person to person atau secara sembunyi-sembunyi, tidak secara terbuka,” jelasnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ditresnarkoba Polda Kepri berhasil menggagalkan penyelundupan 4.693 cartridge berisi narkotika dan obat keras.
Sebagian besar barang itu berasal dari Malaysia dan masuk lewat Batam. Polisi bahkan menduga ada keterlibatan oknum syahbandar dalam jaringan penyelundupan tersebut.
Salah satu modus yang terungkap yakni seorang warga Malaysia menyuntikkan cairan narkotika jenis sinte gorila ke liquid vape biasa.
Cairan itu diteteskan delapan hingga sembilan kali pada satu cartridge, sehingga menimbulkan efek narkotika setelah digunakan.
Selain menggagalkan penyelundupan, polisi juga menemukan laboratorium narkoba di Apartemen Harbour Bay Residence. Dari lokasi tersebut, aparat menyita ribuan butir ekstasi, sabu, ketamin, serta ratusan liquid vape berisi etomidate.
Anggoro mengimbau masyarakat lebih waspada saat membeli vape. Ia menekankan agar pengguna hanya membeli di tempat resmi dan tidak mudah tergiur penawaran dari pihak yang tidak jelas.
“Soal dampak kesehatan, bisa ditanyakan ke ahli medis. Kalau untuk harga, pasti berbeda dengan vape umum,” pungkasnya.
Editor : Gusti Yennosa