Indonesia Harus Segera Susun Preferential Trade Agreement

Vitrianda Hilba Siregar
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional, Prof, Dr Ariawan Gunadi. Foto: ist

Pada pertemuan bilateral, lanjut Ari, kedua pemimpin negara merencanakan kolaborasi yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga kesehatan serta upaya konkret yang dapat diambil oleh kedua negara. 
“Kunjungan ini mencerminkan tekad kedua negara untuk menghadapi tantangan bersama dan mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan guna menciptakan kemitraan yang semakin kuat dan kokoh di masa depan antara Tanzania dan Indonesia,” Jelas Ariawan, yang merupakan Profesor termuda, alumni Universitas Indonesia.

Menurut Ariawan., kedua negara perlu untuk segera menyusun preferential trade agreement di tahun ini sehingga menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih efisien, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan secara keseluruhan memperkuat hubungan bilateral di bidang perdagangan antara kedua negara.

Lebih lanjut, Ari yang juga Guru Besar Universitas Tarumanagara ini mencotohkan peningkatan kerja sama di sektor minyak dan gas melalui pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina di Mnazy Bay dan pemberian pelatihan kepada pegawai Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC), merupakan bentuk trade agreement yang konkret.

"Kedepannya, Indonesia dan Tanzania juga perlu untuk merealisasikan kerjasama di sektor hulu dan hilir migas, termasuk peluang investasi hilir pada stasiun CNG dan pasokan Mini LNG dengan Medco Energi serta rencana investasi Sinka Sinye Agrotama (SSA) di bidang pupuk. Selain itu, guna melindungi investasi yang dilakukan kedua negara, maka saya berpandangan bahwa kedua negara perlu untuk segera membuat bilateral investment treaty (BIT)," sambung Ariawan.

Kerjasama Indonesia Tanzania 
Dalam pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Republik Tanzania, Samia Suluhu Hassan Indonesia akan memberikan dukungan kepada Tanzania melalui serangkaian inisiatif. Salah satunya adalah komitmen untuk merestorasi dan meningkatkan kinerja Farmer’s Agriculture and Rural Training Center (FARTC) di Morogorodan menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia di sektor minyak dan gas serta pertanian, sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keahlian para tenaga kerja di kedua sektor tersebut.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network