Tantangan Kedaulatan Negara Indonesia Hadapi Konflik Laut China Selatan

Alfie Al Rasyid
Penindakan oleh aparat TNI Angkatan Laut terhadap kapal nelayan asing yang beroperasi secara ilegal di Laut Natuna Utara. (Foto: Alfie/iNewsBatam.id)

TURUN KE LAUT NATUNA UTARA BERSAMA NELAYAN

Setelah patroli udara selesai, nelayan Natuna mendapatkan intimidasi dari coast guard Vietnam dan bahkan coast guard China di Laut Natuna Utara. Aksi pencurian ikan oleh KIA juga semakin marak di sana.

Jurnalis iNews kemudian memutuskan untuk ikut bersama nelayan ke Laut Natuna Utara. Selama dua pekan berada di titik koordinat 05°40"270' N dan 108°29"507' E atau 45 Mil dari Pulau Laut, Kabupaten Natuna.

Selama di Laut Natuna Utara, ada banyak KIA yang melakukan kegiatan illegal fishing. Mereka tampak santai mencuri sumber kekayaan di Laut Natuna Utara.

KIA mencuri ikan mulai malam hingga pagi di titik yang sama. Aksi tersebut menggunakan trawl atau pukat harimau.

"Pendapatan kami jadi menurun karena aksi illegal fishing itu. Mereka pakai pukat harimau sedangkan kami pancing ulur saja. Kadang mereka pasang rumpun juga di laut itu," ucap Adrian, seorang nelayan di Natuna (07/11/2021).

Menurut Adrian, KIA tersebut selalu dikawal oleh coast guard. Bahkan dia sering diintimidasi oleh kapal penjaga pantai itu.

"Kadang kami seperti mau ditabrak. Kami cepat pergi dari lokasi itu," katanya.

Adrian menuturkan, para nelayan Natuna mencari ikan hanya menggunakan kapal bertonase 3 hingga 10 Gross Ton. Selain itu hanya ada sekitar 6 kapal nelayan Natuna yang mencari ikan di titik koordinat seperti dirinya.



Editor : Gusti Yennosa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network