Kronologi Kejadian
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III Siliwangi, Kolonel Inf Mahmuddin, menjelaskan bahwa proses pemusnahan amunisi dilakukan sesuai prosedur di lahan milik BKSDA Kabupaten Garut, yang rutin digunakan dan jauh dari permukiman warga.
Menurut Mahmuddin, amunisi dimusnahkan dalam dua lubang sumur yang telah disiapkan. “Semua tim pengamanan telah menempati pos masing-masing, dan peledakan awal berlangsung sempurna dalam kondisi aman,” jelasnya.
Namun, ledakan terjadi saat tim sedang menyusun detonator di lubang ketiga. “Tiba-tiba terjadi ledakan hebat dari dalam lubang, mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Pasca-ledakan, TNI AD bersama Polres Garut langsung mengamankan dan mensterilkan lokasi karena dikhawatirkan masih terdapat bahan berbahaya.
Investigasi Masih Berlangsung
Kapendam menyatakan bahwa penyebab ledakan masih diselidiki. “TNI AD akan melakukan investigasi menyeluruh. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan setelah proses penyelidikan selesai,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tragis ini. “Kami turut berduka cita atas gugurnya prajurit dan warga sipil. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.”
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait