Air Mata di Malalo, Tanah Datar
Perjalanan kemanusiaan berlanjut ke Nagari Malalo, Kabupaten Tanah Datar, di seberang Danau Singkarak. Tangis kembali pecah saat tim menyaksikan hamparan sawah dan kebun yang dulu hijau kini berubah menjadi lumpur dan bebatuan.
Banjir bandang meluluhlantakkan sedikitnya tiga nagari di Kecamatan Malalo, memaksa ratusan warga kehilangan tempat tinggal.
“Saya tak bisa membayangkan ketakutan warga saat bencana itu datang,” ujar Maria, pengurus Yayasan Mitra Mulia Yapindo.
Di Malalo, tim kembali menyalurkan bantuan. Selain sembako, puluhan kasur diberikan kepada warga yang kehilangan tempat tidur dan rumah.
“Ini saatnya kita membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana,” katanya lirih.
Di tengah kepedihan Sumatera Barat, misi kemanusiaan ini menjadi pengingat bahwa empati masih hidup, mengalir bersama lumpur, air mata, dan harapan yang perlahan dibangun kembali.
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait
