Menembus Lumpur dan Longsor, Misi Kemanusiaan Yapindo dan IJTI Hadir di Jantung Duka Sumbar

Alfie Al Rasyid
Tim Korwil IJTI Sumatera bersama Yayasan Mitra Mulia Yapindo di bawah naungan PT Royal Mitra International saat menyalurkan bantuan bagi korban banjir Kabupaten Agam, Sumbar. (Foto: Alfie/iNews.id)

BATAM, iNewsBatam.id – Jalan berliku, berlumpur, dan rawan longsor tak menyurutkan langkah Yayasan Mitra Mulia Yapindo di bawah naungan PT Royal Mitra International bersama Koordinator Wilayah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera.

Di tengah medan berat, mereka memilih hadir langsung ke jantung duka warga Sumatera Barat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor.

Perjalanan panjang itu dipimpin langsung Direktur Utama PT Royal Mitra International, Andihar, bersama jajaran yayasan, didampingi Ketua IJTI Korwil Sumatera, Gusti Yennosa, serta rombongan jurnalis.

Rombongan menembus jalur rusak, longsoran tanah, hingga tikungan tajam demi menjangkau Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, salah satu wilayah dengan dampak bencana terparah.

Jejak kehancuran masih sangat jelas saat tim tiba di lokasi, Jumat (12/12/2025). Lumpur menutup badan jalan, rumah-rumah warga rusak berat, bahkan sebuah sekolah dilaporkan rata dengan tanah.

Di tengah puing dan sisa banjir itulah bantuan diserahkan, bukan melalui posko, melainkan langsung dari tangan ke tangan warga.

“Alhamdulillah kami dari PT Royal Mitra International sudah sampai di Salareh Aia dan melihat langsung musibah yang sangat dahsyat. Setibanya di lokasi, kami langsung menyalurkan bantuan kepada para korban melalui Yayasan Mitra Mulia Yapindo, bergandengan dengan teman-teman jurnalis,” ujar Iwan, perwakilan yayasan.

Warga menyambut dengan haru. Wajah-wajah lelah yang menahan duka tampak menengadah penuh harap saat truk bantuan berhenti di jorong pertama. Bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, logistik harian, hingga obat-obatan menjadi penopang awal bagi warga untuk bertahan di tengah keterbatasan.

Lebih dari sekadar logistik, kehadiran relawan dan jurnalis membawa dukungan moral. Simpati dan doa disampaikan langsung kepada keluarga korban yang kehilangan rumah bahkan orang tercinta.

“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat terdampak. Tetap tabah dan terus semangat menjalani kehidupan,” tutur Iwan.

Sebelumnya, IJTI Korwil Sumatera telah lebih dahulu menyalurkan bantuan sejak 6 hingga 11 Desember 2025. Kehadiran langsung para jurnalis ke lokasi bencana menjadi alasan Yayasan Mitra Mulia Yapindo turut bergerak ke Sumatera Barat. Keduanya sepakat menyatukan langkah, tenaga, dan kepedulian untuk menjangkau warga di wilayah paling terdampak.

Keputusan menempuh jalur ekstrem menuju Palembayan bukan tanpa risiko. Puluhan titik longsor harus dilalui, sementara empat jam perjalanan dari Bukittinggi terasa jauh lebih panjang di atas jalan yang memaksa kendaraan merayap perlahan.

“Kita tidak bisa membayangkan betapa berat kehidupan mereka setelah bencana. Banyak rumah hanyut, ada keluarga yang kehilangan orang tercinta,” ujar Gusti Yennosa, yang akrab disapa Oca.

Ia menegaskan, penyaluran bantuan dilakukan langsung ke rumah-rumah warga agar tepat sasaran.

“Ini amanah para donatur. Harapan mereka kami titipkan langsung ke tangan masyarakat,” katanya.

Di Salareh Aia, bantuan itu bukan sekadar barang. Ia menjadi simbol bahwa di tengah bencana dan kehilangan, masih ada tangan-tangan yang datang membawa kepedulian dan harapan.



Editor : Gusti Yennosa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network