Oknum aparat tersebut berjanji akan membayarkan gaji tersangka jika sudah membuka pagar. Meski pagar sudah dibuka, namun gaji itu tidak kunjung dibayarkan.
Saat tersangka menanyakan gajinya, A kembali berjanji akan membayarkan esok hari. Bahkan A juga meminta nomor rekening tersangka.
Sampai di hari peristiwa berdarah itu terjadi, tepatnya pada Rabu (6/2/2024), gaji tersangka tidak kunjung ditransfer. Tersangka pun marah hingga berniat melakukan pembunuhan.
"Beras satu biji pun di rumah tidak ada. Gak ada yang bisa kami masak. Bagaimana mau pulang, istri di rumah sudah marah-marah," ujarnya.
Tersangka mendatangi kantor pemasaran untuk mencari W, manager PT. Mega Trijaya. Dia juga membawa parang dan disembunyikan dalam payung. Namun pria yang dicari tidak ada di tempat.
Tersangka sempat mengurungkan niatnya untuk melakukan pembunuhan. Pasalnya, ada perempuan di kantor pemasaran tersebut.
Tersangka duduk di warung depan kantor dan membeli sebotol air mineral. Tak berselang lama, perempuan itu pergi. Tersangka kembali masuk dan bertemu korban, Jimmy Hutasoit, marketing pemasaran. Naas, pria 41 tahun itu pun menjadi pelampiasan.
Editor : Defrizal