Angka Perceraian di Natuna Terus Melonjak, Istri Dominasi Gugatan

NATUNA, iNewsBatam.id - Angka perceraian di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Persoalan ekonomi dan kekerasan jadi penyebab.
Pengadilan Agama (PA) Natuna mengakui adanya peningkatan angka perceraian. Pada 2023 mencatat sebanyak 250 perkara, dan meningkat pada tahun 2024 dengan 265 perkara perceraian.
"Hingga Februari 2025, sudah ada 25 gugatan cerai yang masuk ke kami," kata Hakim Pengadilan Agama Natuna, Miftahul Jannah, Senin (17/2/2025).
Faktor utama perceraian di daerah ini masih didominasi oleh persoalan ekonomi, diikuti dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta berbagai faktor lainnya.
Dari fakta persidangan, mayoritas gugatan cerai datang dari pihak perempuan atau istri, dan sebagian besar pasangan yang bercerai berada di rentang usia 27 hingga 30 tahun.
Ia menjelaskan bahwa PA bukanlah tempat pertama dalam menangani masalah rumah tangga, melainkan jalur terakhir ketika upaya mediasi dan penyelesaian lainnya tidak membuahkan hasil.
"Sebisa mungkin kami mencoba mendamaikan pasangan melalui mediasi sebelum mereka benar-benar memutuskan untuk bercerai," ungkapnya.
Editor : S. Widodo