Lolos Penjara Karena Power Keluarga, Korban Pengeroyokan Satria Mahathir: Itu Hoaks

Johan Utoyo
Keluarga Korban pengeroyokan Satria Mahathir menyangkal ada desakan pihak lain dalam proses perdamaian. (Foto: iNews Batam / Johan Utoyo)

BATAM, iNewsBatam.id - Seleb TikTok Satria Mahatir kembali membuat heboh jagat maya, usai lepas dari kasus pengeroyokan yang dilakukannya di sebuah cafe pada malam pergantian tahun di Batam.

Pria yang akrab disapa Cogil ini kembali menuai kontrofersi lantaran mengatakan bebasnya dari jeratan hukum lantaran ada power pihak keluarga. Ungkapan tersebut ia lontarkan dalam sejumlah podcast youtube diantara podcast Samuel Christ, Atta Halilintar, dan Boris

Dalam podcast bersama Atta Halilintar, Satria Mahathir mengaku jika sudah memprediksi jika orangtua korban pengeroyokan, Nyangnyang Haris Pratamura akan mencabut laporan polisi.

"Cogil, baru bebas, gimana rasanya," kata Atta Halilintar membuka obrolan dalam podcastnya. 

"Sesuai prediksi sih," ujarnya.

Satria menjelaskan, ia mengaku mampu mengubah keadaan karena adanya power pihak keluarga, kerabat ataupun orang-orang sekelilingnya. Terlebih, korban yang dikeroyok tidak mengalami kematian atau pun cacat.

"Terbukti lah, aku ditahan cuma 13 atau 14 hari penjara," ujarnya.

Pernyataan Satria Mahathir dalam banyak podcast ini membuat gerah Nyangnyang Haris Pratamura, orangtua korban pengeroyokan Satria Mahathir Cs. Ia menyangkal jika mencabut laporan atas desakan dari berbagai pihak.

"Saya sangat kecewa dengan apa yang disampaikan Satria Mahathir. Saya murni membantu (cabut laporan polisi) agar anak-anak ini menjadi lebih baik ke depannya," kata Nyangnyang, anggota DPRD Kepri, Selasa (30/1/2024).

Menurutnya, pencabutan laporan polisi ini dikarenakan masih adanya belas kasihannya terhadap Satria Mahathir dan tiga pelaku pengeroyokan lainnya. Ia mempertimbangkan bahwa semua pelaku masih anak-anak dan memiliki masa depan yang panjang.

Selain itu, salah satu orangtua tersangka kasus pengeroyokan ini adalah teman Nyangnyang Haris. Pihak keluarga tersangka meminta langsung kepada Nyangnyang agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Nyanyang juga menampik adanya unsur biaya dalam penyelesaian masalah. "Tidak benar, itu hoaks. saya merasa dirugikan. Saya meminta Satria Mahathir melakukan klarifikai. Jika tidak, saya akan laporkan," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan orangtua salah seorang pelaku pengeroyokan, Erizal Kurai. Ketua DPC PPP Kota Batam itu menyebut Satria Mahathir telah menyebar hoaks. "Saya baru kenal Satria Mahathir. Saya sangat kecewa," ujarnya.

Ia menyebut, RJ bisa dilakukan karena adanya niat baik dari keluarga korban. Namun Satria Mahathir dinilai telah memelintirnya seolah-olah karena adanya "kekuatan orang dalam".

Ia juga mengungkapkan, dalam proses perdamaian tersebut tidak ada mengeluarkan uang sepersen pun. Pihak keluarga korban murni menolong dan mau menyelesaikan permasalahan ini dengan kekeluargaan.

"Termasuk pihak kepolisian, Alhamdulillah dari pihak kepolisian tidak ada meminta uang sepersen pun," tegasnya.

Editor : Johan Utoyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network