JAKARTA, iNewsBatam.id - Vaksinasi Covid-19 Indonesia sudah mencapai 200 juta lebih dosis hingga 5 November 2021. Kinerja pemerintah dalam percepatan vaksinasi ini mendapat apresiasi dari DPR.
Anggota Komisi IX DPR Darul Siska menilai capaian vaksinasi Covid-19 itu patut disyukuri. "Tentu kita bersyukur ya bahwa proses vaksinasi kita cukup baik," ujar politikus Partai Golkar ini, Kamis (11/11/2021).
Apalagi, dia mengungkapkan saat ini Indonesia berada di urutan kelima besar di dunia dengan jumlah vaksinasi terbanyak. "Tentu ini ada tanda-tanda kita akan bisa melewati pandemi ini, asal saja masyarakat yang sudah divaksinasi secara massal dan jumlah banyak, tidak meninggalkan protokol kesehatan," katanya.
Menurut Darul, sudah sekitar 13 provinsi yang sudah mencapai target 60% penduduk mendapatkan vaksin Covid-19 pertama pada bulan ini. “Nah di beberapa daerah memang masih jauh di bawah itu," ujar Darul.
Dia yakin target 70 persen masyarakat telah divaksin pada akhir tahun 2021 bisa tercapai. "Sungguh pun demikian menurut saya capaian nasional itu hendaknya juga didukung oleh capaian seluruh provinsi di atas 60 persen," tuturnya.
Sehingga, dia menilai perlu sosialisasi dan kerja sama lintas sektor di setiap daerah untuk bisa mencapai target vaksinasi tersebut. Dia memberikan contoh seperti melibatkan Polri, TNI, Pramuka, organisasi kepemudaan, karang taruna, hingga partai politik.
"Jadi jangan hanya sibuk menjelang pemilu aja, tapi juga dalam keadaan begini kalau bisa partai-partai politik juga ikut turun tangan lah menggerakkan kader-kadernya untuk melaksanakan vaksinasi," imbuhnya.
Selain itu, dia mendengar vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun akan dilaksanakan pada tahun depan. Dia mengungkapkan, standar operasional prosedur dan teknis pelaksanaannya sedang disiapkan oleh pemerintah.
"Itu juga jumlahnya cukup besar tuh 26 jutaan tuh anak usia 6-11 tahun. Tetapi kelompok rentan lain yang sekarang sangat agak tertinggal tertangani itu lansia. Nah itu juga perlu diberikan perhatian tersendiri tuh penanganan lansia karena itu lebih rentan daripada anak-anak sebetulnya," kata dia.
Di sisi lain, dia menilai masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah testing dan tracing yang harus tetap dilakukan.
Selanjutnya, kata dia, protokol kesehatan juga harus tetap dilaksanakan. Lalu, dia menilai pintu-pintu masuk ke Indonesia terutama dari kedatangan negara-negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 perlu diperketat.
Hal tersebut dinilai perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga di Indonesia. "Kalau dulu kita kecolongan dari laut tuh, sekarang juga dari darat, udara, dan laut harus diwaspadai pintu-pintu masuknya. Bandara-bandara internasional," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, vaksin merah putih juga harus didorong dan didukung pemerintah. "Kan sudah ada tanda-tanda baik nih uji klinis kepada hewan untuk vaksin merah putih kan sudah berhasil di Unair. Sekarang sudah ada bibit vaksinnya. Nah uji klinisnya mulai Desember dan diharapkan pertengahan tahun depan kita sudah punya vaksin sendiri Insya Allah kalau uji klinisnya berhasil," ujarnya.
Kemudian, dia menilai antisipasi mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun juga penting."Biasanya terjadi lonjakan tuh kalau kita tidak mewaspadainya, karena akan terjadi kerumunan di mana-mana," pungkasnya.
Editor : Hendra Zaimi
Artikel Terkait