Armada DLH terdiri dari kompaktor, dump truck, arm roll, pickup, dan satu vacuum sweeper. Namun beberapa unit sudah tidak layak pakai, sehingga penambahan armada direncanakan pada 2026.
Pemerintah juga merampungkan kajian lokasi TPS baru serta rencana pembangunan incinerator guna memperkuat pemrosesan sampah dari hulu hingga hilir. Tiga TPS baru diproyeksikan menjadi titik pemrosesan awal, terutama di kawasan padat penduduk.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Batam sekaligus Ketua Task Force, Yusfa Hendri, menjelaskan bahwa kebutuhan pembiayaan akan didorong melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Camat diminta segera memetakan kebutuhan sarana-prasarana dan memastikan lokasi TPS dapat digunakan.
“Dengan langkah-langkah ini, kita ingin memastikan penanganan sampah berjalan cepat, terukur, dan efektif,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Li Claudia menegaskan agar seluruh keputusan rapat langsung dieksekusi. “Besok sudah mulai ditindaklanjuti. Jangan menunda,” tegasnya.
Pemko Batam juga menggelar gotong royong serentak di seluruh kecamatan, termasuk wilayah hinterland seperti Galang dan Belakangpadang. Ratusan personel terlibat, mulai dari masyarakat, komunitas, pramuka, mahasiswa hingga Satgas Kebersihan.
Selain itu, pemerintah menyiapkan program edukasi pemilahan sampah rumah tangga dan memperkuat penegakan aturan berbasis perda. (*)
Editor : Gusti Yennosa
Artikel Terkait
